Setinggi tingginya batangku, namun pucuk ku
tetap runduk kebawah, melihat bumi tempat aku tumbuh. Aku berpesan pada rebung yang masih kecil,
kalau kalian besar nanti jangan lupakan jasa tanah. Kau harus tahu membalas
budi.
Tatkala angin bertiup kencang, batangku terus
meliuk mengikuti irama angin. Sepintas orang melihatku seperti mau tumbang,
tapi jangankan untuk tumbang, retakpun aku tidak.
Setiap
ruasku memiliki sembilu dan setiap buku memiliki miang yang gatal yang
dibungkus dengan apik oleh kelopak, sehingga dari luar aku kelihatan tetap
cantik